Rabu, 05 Maret 2014

Dialah si pemuda gila.



Hidup dalam ketidak pastian..
Berharap menemukan makna di balik semua cerita..
Karena Selalu mendengar kalimat cela.
Bahkan ditertawakan dan dihina pun terasa biasa…


******
       Sudahlah tidak usah berbicara tentang masa depan,karena aku hanya berdiri di persimpangan.Persimpangan yang justru membuat pikiranku tertutup.Tertutup karena celaan.
       Tidak ada yang menolongku,aku tahu itu.Aku hanya berharap yang terbaik bagi Orang tuaku dan Tuhanku.Tidak lebih..sama sekali…tidak lebih..

      Aku mencoba,terus mencoba menjadi orang yang bertanggung jawab.Aku tidak perlu memikirkan keinginanku.Aku tidak perlu memikirkan masa depanku.Aku tidak perduli dihina.Aku tidak perduli untuk dipermalukan.Aku tahu hidupku memang seperti ini….

       Ya,memang benar aku orang bodoh,kendalikan aku,kendalikan aku untuk terus hidup dalam permainan kalian.

******
Akulah manusia bodoh yang hidup dalam cengkraman kepalsuan.
Apakah orang yang paling beruntung itu ialah dia yang tidak pernah dilahirkan???

      Hidup dalam perahu yang tak jelas tujuannya,atau mungkin itu bukan perahu,itu adalah sampan.Ya itu sampan.Sampan kecil yang diterjang ombak besar di lautan.

      Sampan itu sering dikatakan sebagai tempat mencari ilmu,atau lebih jelasnya mencari ilmu untuk mendapatkan lembaran ijazah.Hanya untuk mendapatkan lembaran IJAZAH.

******
      Di tengah perjalanan yang hampa aku bertemu seorang pemuda,dengan sosok kurus dan dagu yang tajam,cukup tajam untuk membelah angkasa,hahahaaa.
      Dia berpenampilan sederhana,tidak banyak gaya,tapi mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

     Hahaha aku tidak percaya di zaman sekarang masih ada lelaki seperti itu.Ku pikir semua orang yang seperti itu sudah mati ditelan waktu.

     Aku suka gaya bicaranya,dia berani berbicara tanpa ada batasan,dia berimajinasi tanpa ada halangan,dan dia berpikir dengan sangat-sangat realistis.Dia bertindak sebagaimana yang diucapkannya,dialah Hadyan Van Badil.

******
       
       Hadyan Van Badil mengenalku ketika kami berselisih paham tentang strata sosial,dimana dalam perdebadatan itu aku berhasil memojokkan semua argumennya.
       Tapi aku tahu dimana aku harus berhenti untuk berbicara.Aku sangat tidak suka ada salah satu pihak yang egois,pihak yang ingin menang dengan emosinya,bukan oleh argumennya.Aku lebih baik pergi..

Percaya atau tidak sebelumnya aku tidak pernah dikalahkan dalam perdebatan,tidak pernah.

       Dia Badil,dia punya cara lain untuk mengalahkanku dengan cara uniknya,hampir,aku hampir tertekan oleh kata-katanya.

       Dia GILA,dia si pemuda gila yang benar-benar sanggup mengangkat hal-hal yang tabu dalam perdebatan.Yang pada akhirnya kami berdamai…dia menjadi temanku.

        Badil adalah satu-satunya teman baikku,dia cerdas,tapi goblok.!!sangat goblok..!!sangat goblok jika kalian sudah mengenalnya.

        Aku sangat jarang berkata kasar sebelumnya,tapi semua berubah ketika bertemu Badil si pemuda gila.

        Dia mengajarkanku tentang kalimat yang dipertegas dengan kata-kata kasar akan membuat orang yang mendengarnya terusik dan pada akhirnya mendapat perhatian penuh.
        Ternyata semua teorinya benar,itu semua ku praktekan dan berhasil,Ku rasa ketika aku menggunakan teorinya itu seperti ada perang psikologis dalam tiap perdebatan.Jenius…!!!

******
       Kami bertukar ilmu,dan pada akhirnya kami menjadi orang terkemuka di kelas.Semua siswa menganggap kami bodoh,tapi mereka mengikuti kami.!!!! Mereka kami hina dengan santai…
Karena kami tahu bahwa hidup mereka dikendalikan oleh realita.

Kami mempunyai ambisi yang bodoh untuk menguasai dunia.
Kami menjadi sangat-sangat radikal saat itu…
Itu karena dia..
karena Badil si pemuda gila….

9 komentar:

  1. that was good years we have there my firend.
    no regret at all.

    BalasHapus
  2. berdiri dan masih selamat.
    masih mengarungi 'lorong kelam' saat ini.

    BalasHapus
  3. setidaknya,kau tidak tenggelam dalam kubangan oli.
    lagipula sistemnya paman Lim memang sangat cocok untuk mu...

    BalasHapus
  4. sistemnya disebut memecut dengan uang.
    sistem dimana para kacung mencintai perbudakan terhadap mereka.
    saya berkecimpung didalamnya tidak untuk waktu yang lama.

    BalasHapus
  5. hei kau,hadapi itu..!!!
    kau tidak akan bisa hidup semaumu,jika kau memang terlelap dengan posisimu saat ini.

    lagipula,kau pikir kau bisa hidup bebas jika kau berada di bawah segitiga kapitalis???
    kurasa tidak..!!!

    ingin ada perubahan??
    raihlah posisi puncak kapitalisme,kawan lamaku....

    BalasHapus
  6. menjadi penguasa bukan prioritas.
    bagi saya menjadi orang yang berbeda dari kebanyakan merupakan sesuatu yang berharga meskipun perbedaan yang saya miliki merupakan kekurangan dimata orang banyak.
    apabila saya dapat mengubah kekurangan saya menjadi suatu kelebihan, bayangkan apa yang saya dapat lakukan dengan kelebihan saya.

    BalasHapus
  7. Sudah saya katakan berulang-ulang.
    Jika posisimu tetap di bawah segitiga kapitalis,kau akan dibentuk menjadi sekumpulan GUNDIK yang sama.

    BalasHapus
  8. saya punya rencana kedepan, dan rencana itu membutuhkan biaya.
    rasanya saya akan menjadi "gundik" utk beberapa tahun kedepan.

    BalasHapus
  9. semua tindakan harus dipikirkan dengan matang,jangan sampai menyesal ketika kamu benar-benar lepas dari Lim dan cukong-cukong lainnya.

    BalasHapus